Untuk para pria sebaiknya berhati-hati. Jaman modern yang serba praktis dan mobilitas tinggi ternyata banyak efek sampingnya.
Jika Anda suka sekali menggunakan handphone, gunakanlah seperlunya. Jangan sampai hanya karena handphone, kesuburan Anda terganggu.
Percaya atau tidak, silahkan ikuti hasil penelitian berikut ini.
Jika Anda suka sekali menggunakan handphone, gunakanlah seperlunya. Jangan sampai hanya karena handphone, kesuburan Anda terganggu.
Percaya atau tidak, silahkan ikuti hasil penelitian berikut ini.
Penelitian Universitas Newcastle menemukan bahwa terdapat kerusakan DNA pada sperma yang diakibatkan oleh penggunaan ponsel yang berlebihan. Dalam eksperimennya, para peneliti menggunakan radiasi yang dibuat menyerupai radiasi yang dihasilkan sebuah ponsel.
Penelitian pendahuluan yang diperagakan dalam sebuah konferensi mengenai kesuburan di Brisbane, seperti dilansir news.com.au merupakan penelitian pertama mengenai hal ini dan mendukung penelitian lain di AS yang menyebutkan bahwa pengguna berat telepon seluler memiliki sperma 40% lebih rendah dibanding pengguna ringan.
Para peneliti di Universitas Newcastle tersebut mengembangkan sebuah alat yang dapat memancarkan radiasi pada frekuensi radio yang sama dengan radiasi akibat panggilan telepon.
Profesor John Aitken, direktur Pusat Bioteknologi dan Perkembangan mengatakan, pihaknya mampu mengidentifikasi secara akurat perpecahan DNA di dalam sperma. ”Setelah 16 jam terekspose (radiasi), terlihat bukti nyata kerusakan sperma,” ungkap Profesor Aitken.
”Hal ini memang merupakan penemuan yang amat dini. Tapi ini membangkitkan kekhawatiran yang amat sangat,” tambahnya.
Kerusakan DNA di dalam sperma telah diidentifikasikan dengan kesuburan yang menurun, meningkatnya risiko keguguran, dan berbagai penyakit lain yang menyerang keturunan seperti kanker pada usia kanak-kanak, dan kerusakan neurologis seperti autisme, kelainan bipolar, dan schizophrenia spontan.
Prof Aitken mengemukakan, telah lama diketahui bahwa perpecahan DNA sperma disebabkan oleh infeksi, merokok, dan usia lanjut. Namun hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungannya dengan penggunaan ponsel.
Penelitian pendahuluan yang diperagakan dalam sebuah konferensi mengenai kesuburan di Brisbane, seperti dilansir news.com.au merupakan penelitian pertama mengenai hal ini dan mendukung penelitian lain di AS yang menyebutkan bahwa pengguna berat telepon seluler memiliki sperma 40% lebih rendah dibanding pengguna ringan.
Para peneliti di Universitas Newcastle tersebut mengembangkan sebuah alat yang dapat memancarkan radiasi pada frekuensi radio yang sama dengan radiasi akibat panggilan telepon.
Profesor John Aitken, direktur Pusat Bioteknologi dan Perkembangan mengatakan, pihaknya mampu mengidentifikasi secara akurat perpecahan DNA di dalam sperma. ”Setelah 16 jam terekspose (radiasi), terlihat bukti nyata kerusakan sperma,” ungkap Profesor Aitken.
”Hal ini memang merupakan penemuan yang amat dini. Tapi ini membangkitkan kekhawatiran yang amat sangat,” tambahnya.
Kerusakan DNA di dalam sperma telah diidentifikasikan dengan kesuburan yang menurun, meningkatnya risiko keguguran, dan berbagai penyakit lain yang menyerang keturunan seperti kanker pada usia kanak-kanak, dan kerusakan neurologis seperti autisme, kelainan bipolar, dan schizophrenia spontan.
Prof Aitken mengemukakan, telah lama diketahui bahwa perpecahan DNA sperma disebabkan oleh infeksi, merokok, dan usia lanjut. Namun hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungannya dengan penggunaan ponsel.