Meski rambut banyak rontok, namun Roberto di Matteo tetap cool. Dia selalu terlihat mendampingi Andres Villas-Boas, saat Chelsea bertanding. Tapi, tanyakan padanya apa yang terjadi saat dia menjadi manager We Brom. Saat tidak bermain, yang selalu dicarinya adalah ruang bebas merokok. Di sana, dia bisa ngelepas ngelepus. Asap dari pembakaran tembakau di tangannya bebas berlari ke sana ke mari.
Roberto di Matteo, pemain Italia yang lumayan mengkilap pada 1990-an, pernah juga bermain di Chelsea adalah seorang perokok berat. Bukan hanya sebatang dia habiskan melainkan berbungkus-bungkus rokok.
Kalaulah dia berhasil melepaskan diri dari jeratan nikotin, ada resepnya. Katanya, perlahan dia mengerem setiap keinginannya hendak merokok. Itu tidak mudah. Kata dia, waktu masih merokok, setelah pertandingan dia bukannya menyapa anak buahnya melainkan merokok. “Lima menit kemudian, baru ketemu wartawan,” katanya.
Sekarang, dia sudah pensiun merokok. Anjurannya: “Saya tidak pernah menganjurkan siapa pun untuk merokok. Buruk untuk kesehatan.”
Nwanko Kanu, pemain Nigeria yang jadi legenda di Arsenal, paling tahu persis bahaya merokok. Karena kebanyakan merokok, lebih dari dua bungkus sehari, dia sempat digotong ke rumah sakit. Jantungnya pun dioperasi. Untung dia pulih dan bisa bermain sepak bola lagi.
Di masa lalu, ada juga yang lebih gila. Namanya Gerson, pemain Brasil di Piala Dunia 1970 adalah pemain sekaligus perokok. Bahkan di pinggir lapangan, salah satu ofisial tim itu telah siap dengan batang rokok dan koreknya. Tapi belakangan dia berhenti total dari rokok.
Tak ada alasan bagi pelatih untuk menahan marah ketika melihat pemainnya merokok. Selain napasnya bisa habis di lapangan, mereka – pemain yang merokok juga tidak baik untuk image mereka di mata para pendukungnya. Biar begitu, para pemain sepak bola itu santai saja. Mereka tetap merokok.
David James, Perokok Rahasia
Beberapa tahun lalu, Davis James bekas kiper Inggris ini diketahui sebagai perokok rahasia. Dia suka ngumpet mencari tempat aman kalau sedang merokok. Belum ketahuan apakah dia sudah menghentikan kebiasaannya itu. Mungkin sudah atau masih. Yang jelas, perokok rahasia paling pintar menyimpan rahasia.
Rui Costa, Perokok Terus Terang
Rui Costa, pemain seangkatan Luis Figo yang sekarang jadi direktur teknik Benfica adalah perokok kelas wahid. Saat tidak tampil di lapangan, dia tetap ngudut. Tapi katanya sama sekali tidak berpengaruh pada penampilannya di lapangan. Malah saat bertanding melawan Swedia, pada 2004, dia sempatkan untuk merokok pada saat istirahat.
“Hey… I can tell you: Always smoked,” katanya pada wartawan.
Sewot juga tampaknya dia. Bukan. Dia hanya ingin menegaskan bahwa dirinya bukanlah contoh yang baik bagi pemain muda dan anak-anak yang merintis karir di lapangan hijau.
“Saya tahu ini tidak baik, buat olahragawan. Saya memutuskan, segera, untuk berhenti,” katanya.
Betul berhenti? Kibul. Selepas pensiun jadi pemain, dia tetap merokok malah tambah banyak saja batang rokok yang dia bakar.
Di tim Portugal ternyata banyak perokok. Selain Rui Costa, ada nama lainnya seperti Damas, Paulo Futre, João Pinto, Paulo Sousa. Bahkan pelatih mereka saat itu, Paulo Bento juga perokok. Sebelas batang dia sikat tiap hari. Mungkin biar sama dengan jumlah pemain di lapangan.
Tugay Kerimoglu, Perokok Rakus
Robbie Savage, pemain paling ngocol di Inggris punya perumpamaan yang sempurna terhadap kebiasaan Tugay merokok. Apa dia bilang? Dalam otobiografinya, dia bilang Tugay tak pernah bisa berhenti lepas dari rokok. Saking nyandunya, sekali merokok dia bisa menghisap asap dari lima batang rokok sekaligus. Jansen dan Garry Flitcroft temannya yang lain pernah bilang Tugay sering hilang menjelang pertandingan dimulai. “Dia ngumpet di toilet buat merokok.”
Wayne Rooney, Perokok Culun
Sewaktu masih botak, Wayne Rooney ketahuan merokok. Kamera menangkapnya dengan tangkas. Jelas betul, dialah Wayne Rooney dengan sebatang rokok yang menyala. Tapi, bukan kelihatan keren, dia malah tampak culun. Gayanya seperti Popeye The Sailor.
Kelihatan betul dia bukan perokok. Roo mungkin perokok sosialita yang culun.
Roberto di Matteo, pemain Italia yang lumayan mengkilap pada 1990-an, pernah juga bermain di Chelsea adalah seorang perokok berat. Bukan hanya sebatang dia habiskan melainkan berbungkus-bungkus rokok.
Kalaulah dia berhasil melepaskan diri dari jeratan nikotin, ada resepnya. Katanya, perlahan dia mengerem setiap keinginannya hendak merokok. Itu tidak mudah. Kata dia, waktu masih merokok, setelah pertandingan dia bukannya menyapa anak buahnya melainkan merokok. “Lima menit kemudian, baru ketemu wartawan,” katanya.
GAYA LEBAY. Ashley Cole sampe monyong |
Nwanko Kanu, pemain Nigeria yang jadi legenda di Arsenal, paling tahu persis bahaya merokok. Karena kebanyakan merokok, lebih dari dua bungkus sehari, dia sempat digotong ke rumah sakit. Jantungnya pun dioperasi. Untung dia pulih dan bisa bermain sepak bola lagi.
Di masa lalu, ada juga yang lebih gila. Namanya Gerson, pemain Brasil di Piala Dunia 1970 adalah pemain sekaligus perokok. Bahkan di pinggir lapangan, salah satu ofisial tim itu telah siap dengan batang rokok dan koreknya. Tapi belakangan dia berhenti total dari rokok.
Tak ada alasan bagi pelatih untuk menahan marah ketika melihat pemainnya merokok. Selain napasnya bisa habis di lapangan, mereka – pemain yang merokok juga tidak baik untuk image mereka di mata para pendukungnya. Biar begitu, para pemain sepak bola itu santai saja. Mereka tetap merokok.
David James, Perokok Rahasia
Beberapa tahun lalu, Davis James bekas kiper Inggris ini diketahui sebagai perokok rahasia. Dia suka ngumpet mencari tempat aman kalau sedang merokok. Belum ketahuan apakah dia sudah menghentikan kebiasaannya itu. Mungkin sudah atau masih. Yang jelas, perokok rahasia paling pintar menyimpan rahasia.
Rui Costa, Perokok Terus Terang
Rui Costa, pemain seangkatan Luis Figo yang sekarang jadi direktur teknik Benfica adalah perokok kelas wahid. Saat tidak tampil di lapangan, dia tetap ngudut. Tapi katanya sama sekali tidak berpengaruh pada penampilannya di lapangan. Malah saat bertanding melawan Swedia, pada 2004, dia sempatkan untuk merokok pada saat istirahat.
“Hey… I can tell you: Always smoked,” katanya pada wartawan.
Sewot juga tampaknya dia. Bukan. Dia hanya ingin menegaskan bahwa dirinya bukanlah contoh yang baik bagi pemain muda dan anak-anak yang merintis karir di lapangan hijau.
“Saya tahu ini tidak baik, buat olahragawan. Saya memutuskan, segera, untuk berhenti,” katanya.
Betul berhenti? Kibul. Selepas pensiun jadi pemain, dia tetap merokok malah tambah banyak saja batang rokok yang dia bakar.
Di tim Portugal ternyata banyak perokok. Selain Rui Costa, ada nama lainnya seperti Damas, Paulo Futre, João Pinto, Paulo Sousa. Bahkan pelatih mereka saat itu, Paulo Bento juga perokok. Sebelas batang dia sikat tiap hari. Mungkin biar sama dengan jumlah pemain di lapangan.
Tugay Kerimoglu, Perokok Rakus
Robbie Savage, pemain paling ngocol di Inggris punya perumpamaan yang sempurna terhadap kebiasaan Tugay merokok. Apa dia bilang? Dalam otobiografinya, dia bilang Tugay tak pernah bisa berhenti lepas dari rokok. Saking nyandunya, sekali merokok dia bisa menghisap asap dari lima batang rokok sekaligus. Jansen dan Garry Flitcroft temannya yang lain pernah bilang Tugay sering hilang menjelang pertandingan dimulai. “Dia ngumpet di toilet buat merokok.”
Wayne Rooney, Perokok Culun
Sewaktu masih botak, Wayne Rooney ketahuan merokok. Kamera menangkapnya dengan tangkas. Jelas betul, dialah Wayne Rooney dengan sebatang rokok yang menyala. Tapi, bukan kelihatan keren, dia malah tampak culun. Gayanya seperti Popeye The Sailor.
Kelihatan betul dia bukan perokok. Roo mungkin perokok sosialita yang culun.
Perokok Lainnya:
Jangan lihat ceweknya, lihat dong Buffon yang lagi asyik merokok |
Wow Zidane juga merokok. |
Bener banget, merokok merusak kesehatan termasuk rambut Barthez |
Judul: Perokok kok Main Bola, eh Pemain Bola kok Merokok
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net