Selama beberapa generasi ultra-Orthodox Yahudi merayakan Yom Kippur dengan mengayunkan ayam hidup di kepala mereka sambil melakukan pemberkatan. Kemudian memotong ayam tersebut sebagai simbol untuk menghapus dosa dari jiwa mereka.
Kini para rabi menganggap bahwa upacara ritual tersebut sebagai kejahatan terhadap hewan.
Para rabi ini mengatakan, bahwa ritual ini melanggar hukum Yahudi, yang memiliki aturan ketat tentang perawatan dan penyembelihan hewan.
Rabi Meri Hirsch mulai memikirkan kembali upacara ritual yang biasa disebut kaparot atau atonement dalam bahasa Ibrani ini, ketika dia menyadari ayam yang ada di kandang plastik dekat rumahnya selalu berkotek keras.
"Ayam tersebut diambil dari peternakan pada malam hari dan mereka mengikuti upacara tersebut sepanjang hari tanpa makanan atau minuman," ujar Hirsch, yang juga anggota sekte Neturei Karta ultra-Orthodox di Yerusalem.
"Anda tidak bisa melakukan perintah Tuhan dengan melakukan sebuah dosa," ujarnya seperti dilansir Associated Press, Jumat (7/10/2011).
Tradisi yang sudah dimulai 800 tahun lalu itu meminta para pengikutnya untuk memutar seekor ayam hidup di atas kepala sebanyak tiga kali pada saat perayaan Yom Kippur, hari tersuci Yudaisme yang dimulai pada saat matahari terbenam di hari Jumat. Setelah memotong ayam tersebut kaum Yahudi biasanya menyumbangkan daging ayam itu.
Para pemimpin kaum Yahudi di Israel dan Amerika Serikat (AS) telah meminta untuk tidak dilakukannya lagi ritual tersebut, namun para pemimpin komunitas ultra-Orthodox menolaknya.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net