Melenggang jadi bupati meski diterjang isu skandal seks Dalam beberapa hari ini publik kembali dihebohkan dengan skandal seks politikus. Itu bukan yang pertama, sejak dulu skandal sex sudah sering muncul.
Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah, isu skandal seks sering muncul untuk membunuh karakter calon tertentu. Tanpa ampun, foto-foto atau video mereka disebar di dunia maya.Seperti yang dialami oleh calon bupati dan wakil bupati Pekalongan Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho. Saat mereka mau maju dalam pemilihan kepala daerah Pekalongan periode 2006-2011, muncul foto-foto mesra mirip mereka di dunia maya.
Foto-foto mereka disebar orang tak dikenal lewat media sosial Facebook dengan akun Qomariyah Ponco. Dalam akun itu terdapat 22 foto seronok Qomariyah dan Ponco. Foto itu menggambarkan mirip Qomariyah dalam keadaan bugil.
Bahkan di sebagain foto itu tertulis kalimat "Kemesraan modal awal membangun komitmen bersama untuk menjadi Bupati dan Wakil….berikut hobi menyalurkan birahi di hari valentine”.
Keberadaan akun Facebook itu langsung membuat geger warga Pekalongan. Apalagi saat itu mereka mau maju bareng menjadi bupati dan wakil bupati.
Geger soal foto mesum rupanya tidak membuat pasangan Qomariyah dan Pontjo kendor. Pasangan ini secara mengejutkan justru memenangkan Pilkada di Pekalongan.
Pasangan yang diusung PKB dan Partai Golkar ini tetap melenggang menjadi orang nomor satu dan dua di Kabupaten Pekalongan.
Waktu itu mereka memperoleh 227.137 suara atau 52,23 persen. Selama lima tahun, mereka kompak membangun daerah Pekalongan.
Dalam perjalanannya, mereka kembali diuji pada tahun 2010. Foto-foto itu kembali muncul. Beredarnya foto-foto mesra itu langsung membuat gerah Pontjo. Dia mengatakan akan menuntut penyebar foto-fotonya.
Tetapi pada tahun 2011 kebersamaan mereka tidak bisa dipertahankan lagi. Mereka akhirnya pecah kongsi dan memilih maju masing-masing Pada Pilkada yang digelar 1 Mei 2011.
Qomariyah memilih berpisah dengan Pontjo. Saat itu ia memilih berpasangan dengan Riswadi dalam pilkada di Pekalongan.
Sedangkan Pontjo juga maju dalam pemilihan bupati. Ia saat itu maju mencalonkan sebagai bupati berpasangan dengan wakilnya yaitu Broto Raharjdo.
Rupanya mereka bernasib sama. Sama gagal dalam Pilkada. Baik Qomariyah dan Pontjo kalah dengan pasangan Amat Antono-Fadia Arafiq.
Pasangan Amat Antono–Fadia Arafiq mendapatkan suara terbanyak dengan 254.762 suara (56,7%), Siti Qomariyah– Riswadi sebanyak 166.210 suara (37,1%), pasangan Wahyudi Pontjo Nugroho–Broto Raharjdo mendapat 19.683 suara (4,3%), dan pasangan Kol (purn) Imam Djamhuri – Cashuri mendapatkan 8.395 suara (1,9%).[ren]
Judul: Melenggang jadi bupati meski diterjang isu skandal seks
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net