Indonesia Police Watch (IPW) menilai sangat janggal bila 200 pengendara sepeda motor yang melakukan penyerangan sekelompok orang yang sedang berkumpul di minimarket 7-Eleven di Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat kemarin, tidak dapat dicegah oleh polisi.
“Seharusnya polisi sudah dapat menghentikan mereka, karena dengan jumlah yang ratusan dan berbuat onar di sejumlah lokasi Polisi dapat mencegahnya,” ungkap Ketua Presidium IPW Neta S Pane ketika berbincang dengan okezone, Jumat (13/4/2012) malam.
Neta menuturkan, dengan jumlah polisi di Jakarta dibantu intelijen seharusnya, dapat mencegah tindakan anarkistis tersebut. Karena sudah dapat terdeteksi sebelumnya.
“Ini sangat ironis, mereka dibiarkan melakukan pengeroyokan, mana Kapolres yang memegang wilayahnya masing-masing,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan geng motor menyerang sekelompok orang yang sedang berkumpul di minimarket 7-Eleven di Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat Jumat, 13 April 2012. Dalam peristiwa tersebut, dua orang terluka.
Sejam kemudian, ratusan pemuda tersebut, secara mendadak ditembaki dari dalam mobil Toyota Yaris. Akibatnya, dua pengendara sepeda motor terkena tembak.
Belakangan diketahui, korban penembakan adalah anggota TNI bernama Pratu Sugeng Riyadi yang merupakan anggota Lembaga Farmasi TNI AL (Lafial). Pratu Sugeng mengalami luka pada bagian telinga kanan, sementara seorang lainnya dari kesatuan Kostrad Divisi 2 Malang bernama Prada Akbar Pidialdian dari Linud 503.(ugo)
sumber
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Anonim
by www.berabe.net